Tanah Minang memang dikenal dengan masakan yang khas, tidak hanya nasional tapi juga internasional.
Selain itu, di sana juga mempunyai budaya yang unik dan amat beragam. Salah satu yang perlu diketahui adalah pakaian adat Minangkabau.
Penasaran kira-kira seperti apa sih bentuknya? Aksesoris apa saja yang dikenakan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini ya!
Daftar Isi
Macam-Macam Pakaian Adat Minangkabau
Ketika pertama kali menyebut kata Minangkabau, pasti pertama kali yang ada di pikiran adalah penutup kepala yang menjuntai tinggi.
Namun sebenarnya tidak hanya itu, terdapat beberapa pakaian adat yang terbagi menjadi dua yaitu untuk laki-laki dan perempuan, berikut rinciannya:
1. Baju Adat Minangkabau Perempuan

Pakaian ini disebut dengan Limpapeh Rumah Nan Gadang atau Bundo Kanduang. Baju ini merupakan simbol kebesaran bagi seorang wanita atau istri, bagaimana peran penting seorang ibu dalam sebuah rumah tangga.
Makna dari Limpapeh sendiri adalah tiang tengah rumah adat Minangkabau. Fungsinya untuk memperkokoh atau memperkuat bangunan, jika ia roboh maka rumah juga mengikuti.
Begitupun dengan ibu, beliau harus kuat dalam menyangga dan mengatur rumah tangga.
Pakaian adat Bundo Kanduang ini desainnya sedikit berbeda, bergantung pada sub suku yang menghuni sebuah kabupaten atau daerah.
Namun ada beberapa aksesoris dan kelengkapan lainnya yang wajib ada, berikut ini di antaranya:
– Batabue
Batabue merupakan baju kurung dengan sulaman benang emas.
Hiasan inilah yang menjadi lambang bahwa menjadi wanita Minang haruslah selalu taat terhadap batasan yang sudah diterapkan baik oleh agama maupun adat istiadat.
– Tingkuluak
Selanjutnya adalah tingkuluak yang bentuknya mirip dengan atap rumah gadang atau kerbau.
Bahan utama pembuatannya adalah kain selendang, biasanya dikenakan oleh wanita Minangkabau saat ada acara penting seperti upacara adat atau yang lainnya.
– Selendang Songket
Ketiga adalah selendang songket yang memiliki makna bahwa wanita Minangkabau harus selalu waspada dalam segala situasi dan kondisi.
Selain itu, ia juga harus memiliki sifat kasih sayang terhadap anak, cucu dan keluarga.
– Lambak
Bagian bawah baju Bundo Kanduang ini disebut dengan lambak. Bentuknya adalah kain songket yang melekat di bagian pinggang. Sangat menarik jika mampu menyesuaikan dengan adat Negeri.
– Perhiasan
Sama dengan daerah yang lainnya, para perempuan di Minangkabau juga menggunakan perhiasan untuk mempercantik penampilannya. Beberapa di antaranya adalah gelang, kalung, cincin.
Dakuah (gelang) mempunyai ragam motif seperti daraham, manik pualam, cekik leher dan masih banyak lagi yang lainnya.
Makna dari gelang ini bahwa seorang wanita harus berdasarkan kebenaran apabila ingin melakukan sesuatu.
2. Pakaian Adat Minangkabau Laki-Laki

Pakaian untuk pria di Minangkabau disebut dengan Baju Penghulu, yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu:
– Sarawa
Sarawa adalah bawahan atau celana berwarna hitam dengan ukuran yang jumbo atau besar pada bagian betis dan paha.
Ukuran ini memiliki arti bahwasanya laki-laki harus menjadi pemimpin, berani mengambil keputusan dan melaksanakan tugas yang diamanahkan.
– Deta
Perempuan memiliki tingkuluak sedangkan laki-laki memiliki deta yang digunakan untuk menutupi kepala. Deta ini berupa kain hitam yang diikatkan di bagian kepala. Ikatannya harus bisa membentuk beberapa kerutan.
Kerutan-kerutan inilah sebagai lambang bahwa sudah seharusnya seorang pria perlu mempertimbangkan sesuatu dengan bijaksana.
Dalam artian harus menimbang dengan adil bagaimana baik dan buruknya dari sebuah keputusan.
Hal ini bukan tanpa sebab, melainkan sebagai manusia harus mampu untuk berpikir. Bagaimana keren sekali filosofinya, bukan?
– Sesamping
Selanjutnya adalah sesamping yang dihiasi dengan benang warna-warni, biasanya diletakkan di bagian pundak.
Sesamping berwarna merah mempunyai arti keberanian. Hiasan benang di sampingnya bermakna kearifan dan ilmu yang harus dimiliki.
Tak heran kan jika banyak lelaki di sana yang hidupnya merantau untuk mencari ilmu? Karena dilihat filosofi dari pakaiannya sudah mengungkapkan demikian.
– Sandang
Sandang yaitu sebuah kain merah yang biasanya diikatkan di pinggang dengan bentuk segi empat. Makna dari sandang ini adalah ketundukan seorang pria terhadap hukum baik agama, negara dan adat.
– Cawek
Cawek dibuat dari kain sutra yang berarti pria Minangkabau harus memiliki sikap dan kepribadian yang lembut, cakap kepemimpinan, kuat dan senantiasa menjalin persaudaraan di manapun berada.
– Tongkat dan Keris
Terakhir adalah tongkat dan keris yang selalu ada untuk membuat penampilan semakin lengkap. Keris biasanya disematkan di bagian pinggang, sedangkan tongkat atau tungkek digunakan untuk menunjukkan jalan.
Keduanya memiliki makna yang amat besar, yaitu tanggung jawab dan amanah yang harus dilaksanakan oleh seorang laki-laki. Mereka tidak boleh mengingkari atau lari dari segala yang dibebankan padanya.
3. Pakaian Adat Pengantin Minangkabau

Nah, selain baju adat untuk perempuan dan laki-laki yang sudah disebutkan di atas, ada satu lagi yaitu pakaian untuk pengantin.
Biasanya berwarna merah, hitam dengan kombinasi kuning keemasan. Tujuannya agar terlihat mewah dan menarik siapapun yang melihatnya.
Bedanya apa dengan dua jenis baju adat sebelumnya? Bedanya, jika untuk pengantin, aksesoris yang dikenakan menjadi lebih kompleks.
Contohnya adalah penutup kepala yang dibuat lebih tinggi, rumbai yang banyak dan motif yang sangat beragam.
Saat ini, untuk baju pengantin banyak yang sudah dimodifikasi dan disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar budaya Minangkabau tidak hilang dan tetap ada, tanpa harus menghilangkan makna aslinya.
Selain itu, tambahan aksen modern dinilai lebih bagus, unik dan elegan sehingga banyak kawula muda yang tertarik untuk memakainya.
Salah satu cara untuk melestarikan keunikan budaya dan pakaian adat dari Minangkabau ini dengan terus memproduksi, memakai dan memperbaharuinya.
Tidak hanya dikenakan saat upacara, pernikahan atau acara tertentu saja tapi juga bisa diterapkan dalam pendidikan keseharian.
Fungsi Pakaian Adat Minangkabau
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwasanya ada beberapa makna yang terkandung dalam setiap komponen pakaian adat.
Namun tahukah Anda apa sih sebenarnya fungsinya? Kenapa harus dipakai?
1. Pelindung Tubuh
Fungsi pertama yakni untuk melindungi tubuh, karena terdapat penutup kepala, baju dengan lengan yang panjang dan lain sebagainya.
Desain sedemikian rupa bermanfaat agar tubuh terhindar dari panas ataupun dingin yang berlebih.
2. Representasi Identitas
Kedua bisa merepresentasikan identitas baik laki-laki ataupun perempuan. Perempuan lebih banyak aksesoris dan makna yang terkandung di dalamnya, hal ini menandakan bahwa tanggung jawab dan tugas menjadi seseorang memang berat.
Namun apabila dilaksanakan dengan baik maka akan tercipta sebuah keindahan atau kebahagiaan.
Sedangkan untuk laki-laki, aksesoris yang dikenakan cukup simpel tapi juga maknanya berat. Seperti contoh tanggung jawab, amanah dan harus menjadi seorang pemimpin.
3. Penghubung antara Anggota dan Pemimpin Kelompok
Terakhir adalah fungsi sosial yang mana jika memakai baju modern ada pembeda antara seorang rakyat biasanya dengan pemimpin, maka di baju adat tidak berlaku demikian.
Hal ini tentunya membuat hubungan sosial di antara kedua strata tersebut menjadi menyatu.
Bagaimana apakah Anda sudah memahami apa saja jenis pakaian adat Minangkabau beserta fungsinya? Ingat, menciptakan itu mudah tapi melestarikan dan menjaga itu yang sulit.
Oleh karenanya, mari jaga ragam budaya Indonesia bersama-sama.
Baca juga: Rumah adat Sumatra Barat